Menulislah Seperti Naruto
(sumber gambar: funimation.com)
#Saat Naruto pun menjadi inspirasi
kita untuk menulis.
“Inilah jalan ninjaku”, jargon
ini begitu melekat dengan tokoh utama sebuah film animasi. Ya, siapa yang tidak
kenal dengan Naruto. Seorang anak yatim piatu yang tengil dan suka bertingkah
sesuaknya sendiri. Tidak memiliki kelebihan saat di akademi ninja, dan
cenderung menjadi beban untuk timnya. Namun, meskipun demikian ada hal menarik
dari Naruto yang bisa kita ambil hikmahnya, sebuah nilai yang sangat berharga
yang bisa kita terapkan untuk kehidupan sehari-hari termasuk juga kita terapkan
untuk bidang kepenulisan.
“Inilah jalan ninjaku”. Ya,
that’s it. Jargon tersebut merupakan prinsip Naruto. Sebuah prinsip yang mampu
membawa seorang anak yang “bakayarou” dan selalu menjadi bahan tertawaan
temannya, dibenci oleh orang sedesanya, menjadi seorang tokoh pahlawan yang
mampu menarik para penggemarnya. Baik tua maupun muda sangat suka menonton
serial animasi ini. Saking melekatnya jargon ini sampai-sampai membawa Naruto
untuk mencapai impiannya, yakni untuk menjadi Hokage desa Konoha.
Pertanyaan yang patut kita
tanyakan pada diri kita sendiri adalah “Sudah kah kita mempunyai prinsip yang
kita pegang dengan teguh sebagai pedoman hidup kita?”. Kenyataannya sebagian
besar orang hidup tanpa prinsip yang jelas. Lebih suka untuk mengalir mengikuti
keadaan ketimbang mengikuti prinsip yang diyakini. Dan saat ada orang yang
memiliki prinsip yang kuat dan berada didekatnya akan muncul prasangka “nih
orang kog kaku”, “nih orang kog kolot”, atau “nih orang kog sok ngatur” . Lantas mau kita apa dan bagaimana?
Saat kita hanya mengikuti
perintah dari orang lain kita tidak terima, saat ada orang lain yang mau untuk
mengatur kita, mengajak kita menuju arah yang lebih baik di kira sok-sokan.
Melihat perjuangan Naruto untuk
memperjuangkan prinsip memang tidak mudah. Resiko untuk dibenci orang lain
menjadi sebuah momok yang paling sering kita takutkan. Padahal saat kita menggantung pada orang lain hakikatnya
kita sudah tidak punya pendirian.
Dalam bidang kepenulisan juga
butuh sebuah prinsip. Sebuah prinsip yang kuat yang mampu menahan kita untuk
selalu aktif menulis. Apapun rintangannya saat kita memiliki prinsip yang kuat, maka tulisan itu pastilah akan jadi. Meskipun orang-orang tidak suka dengan
tulisan kita, tidak mau membacanya, bahkan sampai mengkritik dengan pedas
tulisan kita, yakinlah pada prinsip kita. Tetaplah pada prinsip kita.
Yakinlah setiap tulisan pasti
ada pembacanya.
Layaknya Naruto, “Menuis adalah
jalan hidupku!”, kalau kamu…?
0 Comments:
Posting Komentar