Nikmatnya kegagalan
(sumber gambar: gagalituanugerah.blogspot.com)
#ada gagal pasti ada sukses
Pernahkah kita bertanya pada diri
kita sendiri, “Seberapa dalam kita gagal?”, “Seberapa parah kita gagal?”, “Seberapa
rugi kita gagal?”.
Loh!!!, kog aneh?,
Gagal kog perlu di ukur seberapa dalamya, seberapa parahnya, seberapa ruginya. Bukankah
kegagalan adalah sebuah hal yang menyesakkan hati dan peru untuk kita
minimalisir, bahkan perlu kita hindari sampai-sampai perlu kita singkirkan?!!!.
Begini, jika kita masih berpikir
bahwa kegagalan adalah hal yang menyesakkan, hal yang perlu dihindari bahkan
dibuang jauh-jauh dari kehidupan kita itu artinya kita masih bermental
pengecut. Kita tidak siap dengan konsekuensi yang akan kita hadapi di depan dan
menyalahkan kegagalan itu sebagai luapan emosi kita. Jika kita masih bermindset
seperti ini maka kita belum siap untuk menjadi orang yang sukses.
Hakikatnya Kegagalan justru
merupakan kunci untuk membuka pintu kesuksesan. Ibarat jika kesuksesan itu
berada diatas, maka kegagalan itu akan berperan sebagai tangga untuk mencapai
kesuksesan.
Lalu, mengapa kita perlu mengukur
kegagalan kita?.
Oke, jika kegagalan kita artikan sebagai kunci untuk membuka
pintu kesuksesan atau sebagai tangga untuk meraih kesuksesan, bukankah seberapa
canggih kunci itu atau seberapa tinggi
tangga itu juga akan mempengaruhi capaiannya kan?!!. Ibarat jika sebuah ruangan
yang dikunci dengan sandi berlapis menggunakan sensor retina sensor sidik jari,
pastilah apa yang ada di dalam ruangan itu sebuah hal yang sangat berharga. Atau
semakin tinggi sebuah ruangan atau benda bukankan value nya juga akan semakin
tinggi?!.
Inti dari maksud saya adalah semakin besar kegagalan kita, maka
kesuksesan yang akan kita dapatkan di depan juga akan sama besar atau bahkan
lebih besar. Masalahnya tinggal bagaimana kita tetap bisa mempertahankan diri
pada saat gagal dan membalikkan kegagalan itu menjadi kunci keberhasilan kita.
0 Comments:
Posting Komentar