Tulisan ke-20 ~ Iyyaka na’budu waiyyaka nasta’in
(sumber gambar: menoreh-tinta.bllogspot.com)
#Merasa yakin dengan kemampuan
diri sendiri itu perlu, tapi kalau memang butuh bantuan jangan lah malu.
Memiliki semangat dan kepercayaan
diri yang tinggi memang sangat dibutuhkan untuk melatih kemampuan menulis. Tapi
juga jangan terlalu idealis. Sepandai-pandainya kita menulis, pastilah ada
orang lain yang lebih jago dalam menulis bila dibandingkan dengan kita.
Sayangnya, rasa gengsi membatasi kita untuk melangkah bertanya, menyumpal mulut
kita untuk mengatakan “aku tidak bisa”, padahal apa salah nya kita mengakui kalau kita gagal,
kita mengakui kalau kita tisak bisa.
Mengakui kekurangan bukanlah
sebuah aib, justru dengan mengakui kekurangan akan menjadi kekuatan tersendiri
untuk mengasah kemampuan kita. Saat kita mengakui tulisan kita jelek, tulisan
kita banyak salah kurangnya, mau menerima kritikan pedas dari pembaca, saat
itulah kemampuan menulis kita sejatinya tengah berkembang.
Lantas apakah hanya dengan
mengakui tulisan kita masih jelek lalu kita rasa itu sudah cukup?. Tidak, kalau
sudah tau tulisan kita jelek maka ayok kita benahi. Jangan merasa sungkan untuk
bertanya. Pada siapapun, itu pastilah orang yang kita mintai penilaian memiliki
pendapatnya masing-masing. Semakin banyak orang yang kita tanyai, maka akan
semakin banyak kita mengetahui kekurangan kita dan banyak pula referensi untuk
memperbaikinya.
Layaknya iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in, "Hanya kepada-Mu lah kami mengabdi
dan hanya kepada-Mu lah kami meminta pertolongan". Terkadang kita merasa sebagai
makhluk yang paling berkuasa di dunia hingga merasa semua permasalahan bisa kita
selesaikan sendiri. Dan jika pada masanya masalah itu muncul kita berlagak bisa
menyelesaikannya sendiri. Padahal ada Dzat yang lebih mampu untuk membantu kita
menyelesaikan masalah. Jika ada yang lebih mampu untuk menyelesaikan masalah,
lalu mengapa kita bersusah payah memikulnya sendiri? :)
0 Comments:
Posting Komentar