by: Khabibul Umam - Mahasiswa Ilmu Perpustaakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selasa, 05 November 2019

Tulisan ke-20 ~ Iyyaka na’budu waiyyaka nasta’in



(sumber gambar: menoreh-tinta.bllogspot.com)

#Merasa yakin dengan kemampuan diri sendiri itu perlu, tapi kalau memang butuh bantuan jangan lah malu.

Memiliki semangat dan kepercayaan diri yang tinggi memang sangat dibutuhkan untuk melatih kemampuan menulis. Tapi juga jangan terlalu idealis. Sepandai-pandainya kita menulis, pastilah ada orang lain yang lebih jago dalam menulis bila dibandingkan dengan kita. Sayangnya, rasa gengsi membatasi kita untuk melangkah bertanya, menyumpal mulut kita untuk mengatakan “aku tidak bisa”, padahal apa  salah nya kita mengakui kalau kita gagal, kita mengakui kalau kita tisak bisa.

Mengakui kekurangan bukanlah sebuah aib, justru dengan mengakui kekurangan akan menjadi kekuatan tersendiri untuk mengasah kemampuan kita. Saat kita mengakui tulisan kita jelek, tulisan kita banyak salah kurangnya, mau menerima kritikan pedas dari pembaca, saat itulah kemampuan menulis kita sejatinya tengah berkembang.

Lantas apakah hanya dengan mengakui tulisan kita masih jelek lalu kita rasa itu sudah cukup?. Tidak, kalau sudah tau tulisan kita jelek maka ayok kita benahi. Jangan merasa sungkan untuk bertanya. Pada siapapun, itu pastilah orang yang kita mintai penilaian memiliki pendapatnya masing-masing. Semakin banyak orang yang kita tanyai, maka akan semakin banyak kita mengetahui kekurangan kita dan banyak pula referensi untuk memperbaikinya.

Layaknya iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in, "Hanya kepada-Mu lah kami mengabdi dan hanya kepada-Mu lah kami meminta pertolongan". Terkadang kita merasa sebagai makhluk yang paling berkuasa di dunia hingga merasa semua permasalahan bisa kita selesaikan sendiri. Dan jika pada masanya masalah itu muncul kita berlagak bisa menyelesaikannya sendiri. Padahal ada Dzat yang lebih mampu untuk membantu kita menyelesaikan masalah. Jika ada yang lebih mampu untuk menyelesaikan masalah, lalu mengapa kita bersusah payah memikulnya sendiri? :)

0 Comments:

Posting Komentar