by: Khabibul Umam - Mahasiswa Ilmu Perpustaakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Minggu, 03 November 2019

Tulisan ke-19 ~ Saat kita GAGAL dalam menulis



(sumber gambar: maxmanroe.com)

#Kehidupan dunia bukanlah khayalan yang selalu berakhir happy ending.

Kehidupan tanpa kegagalan?. Rasanya..., setiap apa yang kita lakukan selalu berhasil sesuai ekspektasi, setiap saat kita selalu naik pangkat, happy ending. Enak ya kehidupan kayak gitu. Btw "ini surga apa dunia?, kog tracknya naik terus tanpa ada turunnya?".

Pertanyaan di akhir paragraf di atas bukanlah gurauan. Saya serius mengungkapkan seperti itu. Jika kita hanya berpikir kehidupan dunia pasti terasa menyenangkan tanpa ada sesuatu yang menyesakkan hati kita, keadaan yang memojokkan kita, pilihan yang tidak ingin kita ambil, maka apa artilah hidup?. Setiap orang yang hidup di dunia pastilah akan mengalami cobaan atau ujian. Bahkan tidak hanya kegagalan, kesuksesan itupun juga ujian. Saat kita gagal mampukah kita tetap tegar menghadapinya dan mampu melewati masa-masa kritis itu. Atau saat kita sukses dapatkah kita menahan diri untuk tidak takabur, tidak besar kepala, dan yang lebih penting mempertahankan kesuksessan itu sendiri.

Ibarat sebuah masakan, akan terasa nikmat saat ada perpaduan rasa yang seimbang. Ada manis, asam, pedas, pahit bahkan. Hidup yang hanya merasakan manis saja maka itu bukanlah hidup yang sesungguhnya. Begitupun hidup yang merasakan pahit saja itupun jg bukan hidup yang sesungguhnya.

Di dalam bidang menulis pun juga sama. Tidak selamanya kita akan berhasil membuat tulisan. Suatu saat kita pun pasti akan mengalami kegagalan dalam menulis. Entah itu tulisannya tidak jadi sampai selesai, entah itu tulisannya tidak tembus ke media massa, entah itu tulisannya tidak masuk nominasi finalis. Ya itu memang gagal. Dan rasanya memang pahit. Sebuah tulisan yang telah kita pikirkan berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, siang malang kita berjuang keras untuk menulisnya, tapi saat selesai, BOOOM...!!!, tidak mendapat apa-apa, tidak masuk nominasi, tidak masuk media massa, atau bahkan tidak jadi sampai selesai.

Dalam menghadapi situasi tersebut biasanya ada dua penyelesaian. Pertama, carilah solusi yang bisa membantu meringankan, syukur-syukur bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Intinya adalah berusaha mencari jalan keluar. Kedua, jika cara pertama tidak bisa, sudah dicarikan solusi kesana-kemari tapi tidak ada hasil, maka bersabarlah. Ada kalanya sebuah masalah bisa diselesaikan dalam kurun waktu yang cukup lama.

Yang perlu kita sadari adalah, kegagalan ada bukan semata-mata untuk menghalangi jalan kita menuju kesuksesan, tapi sebaliknya, kegagalan ada adalah untuk menguji seberapa layak kita memperoleh kesuksesan di depan kita. Bukanlah Yang Maha Sukses telah menjelaskan dalam firman-Nya yang intinya kurang lebih "setiap cobaan diberikan sesuai dengan kapasitas kemampuan kita masing-masing"??!!!!

0 Comments:

Posting Komentar