by: Khabibul Umam - Mahasiswa Ilmu Perpustaakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Rabu, 16 Oktober 2019

Tulisan ke-8 ~ Berjuang untuk menulis



(sumber gambar: Bayu Skak Daily Life-Thumbnail Youtube)

#Nggak sempet nulis karena sibuk?, benarkah?!!!

Sejak masih mengenakan seragam merah putih kita sudah dikenalkan dengan aktivitas catat mencatat. Bahkan kegiatan menulis menjadi salah satu tugas wajib dalam setiap jenjang pendidkan kita. Anehnya adalah, saat menulis untuk sekedar memenuhi permintaan guru untuk mencatat kita bisa melakukannya. Tapi saat kegiatan menulis itu diarahkan pada hal-hal diluar pembelajaran atau bahkan perkuliahan mendakak kita seolah menjadi orang paling sibuk di dunia?, kog bisa ya?!.
Seringkali alasan sibuk mejadi garda terdepan bagi seseorang yang punya keniatan untuk menulis tapi tulisannya tidak kunjung tertulis. Sesibuk itukah?, bukankah jika karena “sibuk” kita tidak bisa menyelesaikan tulisan kita itu artinya tidak akan pernah ada tulisan di dunia. Lah iya, karena semua orang punya kesibukan masing-masing. Haha. Lalu bagaimana solusinnya?
Pertama tanamkanlah mindset bahwa tulisan kita akan selesai, jika kita tidak punya motivasi untuk menulis lalu siapa yang akan menyelesaikan tulisan kita kalau bukan diri  kita sendiri?. Kedua, manajemen waktu. Saya tidak akan mneyarankan anda untuk membuat jadwal sehari harus sekian jam untuk menulis, dari jam sekian sampai jam sekian harus menulis, tidak!!, karena saya sendiri juga tidak bisa melakukan hal seribet dan sekaku itu. Manajemen waktu yang saya maksudkan di sini adalah luangkanlah waktu berapa menitpun yang kita punya untuk mencurahkan gagasan kita dalam tulisan. Kesibukan kita tak sama, jelaslah tidak bisa disamaratakan pada jam sekian kita akan bisa membuat tulisan. Dan bisa jadi jadwal aktivitas kita seharian full sudah penuh. Itulah mengapa saya mengajak anda semua untuk meluangkan waktu. Jika tidak meluangkan waktu jelas tidak akan ada waktu untuk menulis. Ya kan?!!
Aduh!, capek!, ngantuk!. Maklum jika kita mengeluh karena tenaga selama seharian penuh sudah dikuras. Namun saat kita harus tetap menyisakan sedikit waktu, pikiran, dan tenaga untuk menulis Justru di situlah letak perjuangannya. Berjuanglah untuk menulis, karena menulis juga butuh perjuangan.

0 Comments:

Posting Komentar